1 Pendahuluan
A. Latar Belakang Permasalahan
Gereja merupakan salah satu organisasi yang bergarak dalam bidang pelayanan rohani
agama Kristen, tugas gereja adalah orang untuk beribadah dan penyampaian
kebaktian kasih Tuhan kepada jemaat digereja itu sendiri. Semakin lama jemaat
/orang orang yang datang dan megikuti beribadah bersama dan megikuti kegiatan
jaringan doa bersama gerejapun semakin bertambah.
Kebutuhan Setiap jemaat
dalam beribadah dapat penuhi dan supra natural sagatlah bergantung kemampuan
sumber daya manusia dalam memperlancarkan kegiatan Team jaringan doa tersebut
seperti petugas gereja maupun diluar seksi-seksi yang terlibat dalam kegiatan Team
jaringan doa gereja itu sendiri.
Gereje IFGF satelit 2
tembalang semarang merupakan gereja yang
belum penerap sistem informasi jaringan doa warta jemaat dan jadwal kegiatan
secara manual. Saat ini komunikasi melalui orang ke orang jemaat dan penjadwalan jaringan doa kegiatan gereja IFGF
satelit 2 tembalang masih mengunakan cara manual yaitu maka kita akan membuat
jaringan doa melalui telepon selular ponsel kegiatan jemaat gereja semakin
bertambah menyebabkan pihak gereja IFGF satelit 2 tembalang megalami dalam
kesulitan dalam pelayanan jaringan doa sehingga tidak efisien.dikerenakan
setiap petugas komitmen bahwa disebut Tabel menunjukan pertumbuhan jumlah
jemaat gereja IFGF satelit 2 tembalang mulai Tahun 2009 s.d. 2015
Tabel 1. Pertumbuhan pelayanan Team jaringan doa jemaat IFGF
satelit 2 tembalang
No
|
Tahun
|
Jenis kelamin
|
jumlah
|
|
Laki-laki
|
prempuan
|
|||
1
|
2010
|
20
|
37
|
82
|
2
|
2011
|
39
|
49
|
95
|
3
|
2012
|
42
|
52
|
123
|
4
|
2013
|
50
|
58
|
126
|
5
|
2014
|
70
|
67
|
128
|
6
|
2015
|
82
|
70
|
160
|
Informasikan warta jemaat juga saat ini hanya dapat diperoleh
dari warta jemaat yang dibagikan ketika pelayanan jaringan doa maupun ibadah,
tidak bisa diakses dari media lain. Tabel 2 menunjukan daftar kegiatan
pelayanan jaringan doa gereja satelit 2 IFGF tembalang.
Tabel 2. Daftar kegiatan team jaringan doa satelit 2 IFGF tembalang.
No
|
Tanggal/bulan
|
Jenis kegiatan
|
waktu
|
pelaksanakan
|
Jumlah hadir
|
keteranagan
|
1
|
6/1/2011
|
Doa bersama
|
07.00:13-00
|
Gereja
|
1-
10
|
Luar biasa
|
2
|
3/2/2011
|
Doa pagi
|
||||
3
|
29/2/2011
|
Doa makan
|
06.00:13.0
|
Dirumah makan
|
kelurga
|
yes
|
4
|
10/3/2012
|
Doa pergi
|
||||
5
|
28/3/2012
|
Doa orang sakit
|
09 11:00
|
Dirumah anda berada
|
pelayana
|
yes
|
6
|
8/3/2013
|
Doa berkat
|
||||
7
|
24/3/2013
|
Doa minta hikmat
|
1.00:13.00
|
Tempat tertentu
|
sendirian
|
yes
|
Tabel 3. Daftar pengurus pelayanan jaringan doa gereja
satelit 2 IFGF tembalang.
No
|
Nama
|
jabatan
|
Pdt .Jhoni lumondo S.TH
|
Gembala sidang senior
|
|
Bp.Gene Tjahjadi
|
Bendahara
|
|
Bp.johanes Lukito
|
Leadership committee (LC)
|
Berdasarkan latar belakang permasahan
tersebut diperlukan suatu sistem informasi dapat digunakan untuk membantu
jemaat yang masuk dan keluar serta pencarian pelayanan team jaringan doa
kerumah rumah waktu yang cepat pengelolaan jadwal kegiatan pelayanan jaringan
doa gereja serta menampilkan informasi gereja melalui mediajaringan doa pada
alat komunikasi yang saat ini sedang populer di kalangan masyarakat yaitu
Telepon Seluler Ponsel.Penulis membuat sistem informasi
jaringan doa menggunakan Breadth First Search(BFS) pada ponsel dengan menggukan
J2ME ( Java 2 Micro Edition ) serta menentukan tipe Ponsel yang cocok
untuk kapasitasjudul Perancangan Sistem Informasi jaringan doa
kegiatan Gereja (Studi kasus di gereja IFGF Satelit 2 Tembalang).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan menganalisis
dan merancang sistem informasi jaringan doa tersebut dan di cocokkan dengan
kemampuan Ponsel yang di gunakan. Maka pada perancangan ini di harapkan dapat
menjawab permasalahan sebagai berikut :
1.
Bagaimana
sistem informasi jaringan doa harian dapat dijalankan pada handphone.
2.
Bagaimana
menerapkan metode BFS ( Breath first
search ) pada sistem informasi jaringan doa
3.
Bagaimana
merancang sistem informasi jaringan doa
dengan penerapan BFS (Breath first search ).
C .Batasan masalah
Berdasrkan
rumusan masalah sebelumnya,perlu adanya suatu batasan masalah dalama
penelittihan ini mencengah melebarnya permasalahan yang akan diteliti sebgai
berikut:
1.sistem informasi yang dibuat
dikhususkan gereja IFGF satelit 1 kampol maksum semarang.
2. Pembangian otoritas login untuk
pengurus atau petugas pelayanan jaringan doa Gereja IFGF satelit 1 semarang
saja, karena dikhususkan hanya untuk bagian pengelola jaringan doa atau
pencatatan data pelayanan jaringan doa Gereja IFGF setelit 1 kompol maksum
semarang itu sendiri.
3.sistem yang dibuat dapat pengelola
kegiatan, jaringan doa data jemaat, informasikan kegiatan jaringan doa data
aset Gereja.
4.Sistem ini hanya diuji sampai tahapalfa dan omega
D. Tujuan
Tujuan penelitihan
perancangan sistem informasi jaringan doa kegiatan Gereja berbasis Telepon
Seluler Ponsel ini yaitu:
1. Mengamati sistem yang sedang berjalan
untuk mengetahui kelemahan dan memudahakan kalangan masyarakat dalam membuat
sistem informasi baru.
2. Merancang sistem informasi jaringan
doa kegiatan Gereja gereja berbasis Telepon selular ponsel untuk mengantikan
sistem lama yang dimasih manual mengunakan .spreadsheet,
Agar dalam pengelolaan data menjadi lebih dan cepat sehingga
mendukung kinerja jaringan doa Gereja lebih efektif dan efisien.
3. Menghasilkan sistem informasi
jaringan doa melalui elektronik untuk pengelola data pada Gereje IFGF satelit 1
kompol maksum semarang berbasis Telepon selular ponsel.
E. Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari
penelitian perancangan sistem informasi jaringan doa pada kegiatan gereja
berbasis Telepon selular ponselini
yaitu:
1. Bagi penulis.
Menerapkan dan mengembangkan ilmu serta teori-teori tentang
ilmu perancangan sistem informasi berbasis Telepon Selular Ponsel yang
diterapkan pada sistem informasi jaringan doa Gereja berbasis Telepon Selular
Ponsel.
2. Bagi Gereja IFGF satelit 1 kompol
maksum semarang
Hasil penelitian ini dapat membantu kinerja Gereja khususnya dalam
mengelola tugas dan tangung jawab masing-masing jemaat menjadi lebih efektif
dan efisien. Bagi Siloam ministry
3. Akademika.
Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu agen perubahan
referensi untuk penelitian lain jika ingin melakukan penelitian yang sejenis.
II. Landasan Teori
A. Sistem informasi
Menurut Jogiyanto(2006:12) sistem informasi dalam suatu definisikan sebagai suatu sistem
informasikan dalalm satu organisasi atau pernyataan yang disusun sedemikian
rupa sehingga komputer dapat memprosesinput menjadi output. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (2006: 12) , “sistem informasi adalah penerapan dari rancang
sistem informasin untuk mengolah yang
menggunakan aturan atau ketentuan tertentu”sistem informasi adalah suatu
program komputer yang dibuat untuk mengerjakan dan melaksanakan tugas khusus
dari pengguna. Sistem informasi merupakan rangkaian kegiatan pihak luar
tertentu dengan laporan –laporan yang perlukan.
Yogiyanto( 2007:12) menjelaskan
sistem informasi payanan doa adalah perangkat lunak serta perangkat manusia
yang akan mengelolah payanan mengunakan perangkat keras dan perangkat lunak
disebut.
Berdasarkan dari beberapa pengertian atas
dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kumpulan dari beberapa
elemen/prosedur untuk mengolah suatu suatu kegiatan pelayanan doa menjadi
sebuah informasi yang dibutuhkan kalangan masyarakat pengunanya.
B. Breadth First Search (BFS)
Menurut Adi
Nugroho (2012:2)dalam bukunya menyatakan bahwa jaringan doa adalah satu satu
upaya atau proses pencapaian tujuan yang mengunakan keahlian orang orang Kristen
bila team doa pada suatu saat memiliki suatu keinginan untuk mencapai satu
tujuan tertentu.
Menurut Atmosudirdjo
(2013:12),gambaran secara umum pengertian Team jaringan doa adalah pemanfaat
dari pada semua faktor dan sumber daya yang menurut suatu perancangan
diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu supra natural (objective)
atau tujuan tujuan yang tertentu.
Jogiyanto 2008:26)Team jaringan doa
dapat didefinisikan kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh sesuatu hasil
dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan pelayanan team
jaringan doa orang lain.
Dari pengertian - pengertian diatas
ada tiga hal yang dipenting dalam pengertian tersebut.pertama, ada tujuan yang
tercapai kedua,tujuan yang hendak dicapai membutuhkan tenaga orang lain,
ketiga,pada saat kegiatan pihak kedua/orang lain tersebut harus dibimbing dan
awasi atau control.
B.
Sistem Informasi jaringan doa
yogiyanto (2012:129) menemukan bahwa
team jaringan doa jaring adalah sebagai suatu sistem berbasis computer yang
menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan serupa. Output
informasi digunakan oleh manajer maupun non-manajer dalam perusahaan team doa
untuk membuat keputusan dalam memecahkan kendala-kendala karangan masyarakat.
Komaruddin dalam Effendy (2012:111) jaringan doa adalah pendekatan yang
terorganisir dan terencana untuk memberikan eksekutif bantuan informasi yang
memberikan kemudahan bagi proses team jaringan doa
Menurut Adi nugroho dan maracas (2008:76) menyediakan informasi yang
digunakan di dalam petugas didalam
pelayanan jaringan doa dalam maupun diluar,
Menurut Adi Nugroho dan beracas (2008:122)yang diinginkan
team jaringan doa menediakan informasi yang pergunakan dalam perancangan,pengevaluasian
dan perbaikan berkelajutan menediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Berdasar teori diatas menunjukan bahwa dalam team jaringan
doa dan penguna lain perlu memiliki empati ke informasi pelayanan yang dapat
membantu dan mengidentifiksi suatu masalah/sakit, penyelesaian melalui
kinerjanya.
D . Gereja gereja
Menurut Dr Pdt Benni Giay ( 2011:212)dilihat dari asal usul
gereja dalam Bahasa Indonesia kata serapan dari Bahasa mee”mewei douno”dalam
Bahasa mee merupakan serapan dari Bahasa latin yang diserap pula dari Bahasa
junani”ekklesia”yang panggil keluar (ek
=keluar, klesia dari kata kaleo = memanggil).jadi ekklesia belarti
kumpulan orang yang dipanggil ke luar (dari dunia ini) untuk dapat memulihkan
nama diatas segala nama.
Gereja gereje dalam perkembangannya, seperti yang telah
disingung sebelumnya gereja dalam Bahasa Indonesia memiliki beberapa Arti
(kamus besar Bahasa Indonesia):
a. Arti pertama “janji Iman”atau lebih
cepat persekutuan orang Kristen.arti ini terima sebagi arti yang pertama bagi
orang Kristen.jadi gereja pertaa-tama bukan sebuah gedung.
b. Arti kedua adalah sebuah perhimpunan
team jaringan doa bersama orang Kristen.bisa tempat pelayanan doa dirumah
kediaman rumah sakit lapangan ruangan digedung ibadah doa kpkd
c. Mujizat (aliran ) atau denominasi
dalam agama Kristen. Misalkan gereja katolik, gereja protestan, dan lainnya.
d. Lembaga gereja (administratif) dari
pada sebuah mezbah Kristen.Misalkan kalimat “gereja menentang para irak”.
e. Arti terahir dan juga umum adalah
sebuah “rumah ibadah” umat krieten, dimana umat bisa berdoa atau
bersembayang.gereja (untuk arti pertama) terbentuk 50 hari setelah kebangkitan yesus kristus pada hari
raya pantakosta, yaitu ketika Rohkudus yang janjikan Allah berikan kepada semua
yang percaya pada yesus kristus di selamatkan kita.
E . Metode Perkembangan Sistem
Meteologi penelitian adalah suatu
cara metode yang di sarankan untuk melakuan sesuatu hal. Meteologi perkembangan
sistem informasi belarti suatu metode yang digunakan untuk melakukan perkembngan
sistem informasi berbasis computer. Metode yang peling umum digunakan adalah
silkus hidup perkembgan sistem (system Development Life Cycle-SDLC) atau
disebut silkus hidup sistem (System Life Cycle-SLC) saja. Metode SDLC
mengunakan pendekatan sistem yang disebut pendekatan air terjun (waterfall
approach), yang mengunakan beberapa tahapan dalam perkembangan sistem.
Supriyanto
(2007:271).
Gambar 2.1 silkus hidup perkembangan
sistem.
Gambarkan 2.1 menunjukan tahap
pendekatan system development life cycle
(SDLC). Tahap-tahap dari perkembangan
sistem dengan Metode SDLC menurut (Supriyanto,2007:271), dapat diuraikan
sebagai berikut:
1.
Tahap
perencanaan sistem
Tahap perncanaan sistem adalah tahap
awal pengembangan sistem yang mendefinisikan pemikiran kebutuhan- kebutuhan
sumber daya seperti perangkat fisik, manusia,metode (teknik dan operasi) dan
angaran yang sifatnya masih umum (belum detail/rinci).
Langkah langkahdalam tahap
perencanaan adalah
a.
Setiap
organisasi dapat menyadari dan merasakan permasahan yang selama ini terjadi.
b.
Mendefinisikan
masalah dengan memahami sebab-sebab terjadi permasahan.
c.
Manajer dan analis sistem menentukan tujuan sistem
yang harus dipenuhi oleh sistem untuk memenuhui kebutuhan pemakainya.
d.
Mengidenfikasikan
kendala-kendala yang mungkin terjadi setelah diterapkannya sistem yang baru.
e.
Membuat
study kelayakan, study kelayakan pada tahap perencanaan dilakukan secara
sekilas yang dimeliputi kalayakan teknis operasional, ekonomis dan jadwal.
f.
Mempersiapkan
usulan penelitian, tahap dan digunakan untuk memberikan dasar terinci untuk
rancangan sistem baru mengenai apa yang harus dilakukan dan bagaimana sistem
ini melakuakannya.
g.
Menyetujui
atau menolak penelitian sistem, setelah dilakukan penelitian akan terlihat
resiko dan manfaatnya apa pengembangan sistem perlu dilanjutkan atau
dihentikan.
h.
Menetapkan
mekanisme pengendalian; menentukan apa yang harus dikerjakan, siapa yang
melakukan, dan kapan akan dilaksanakan.
2.
Tahap
Analisis Sistem
Adalah tahap penelitian atas sistem
yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem. Langkah-langkah pada tahap
analisis adalah:
a.
Identifikasi
masalah
Mengumumkan hasil penelitian yang
telah dilakukan pada tahap perancang yang berupa identifikasi penyebab masalah,
identifikasi personel-personel yang terlibat.
b.
Mengorganisasikan
tim proyek
Yaitu menyusun tim proyek yang
terlihat termasuk pemakai sistem yang nantinya digunakan pada kegiatannya.
c.
Mendefinisikan
kebutuhan informasi
Dengan cara melakuan wawancara,
pengamatan,pencarian catatan.
Pada tahap ini analis sistem membuat
suatu pemodelan desain secara visual.
d. Mendefinisikan kritria kinerja sistem
Langka
merupakan tindkan untuk memahami bagimana penguna melakukan pekerjaanya dari
awal hinga menghiri aktivitasnya, data, informasi dan laporan yang akan
dibutuhkan dan hasilkan.
e. Membuat laporan hasil analisis
Laporan
berikan kepada pihak manajemen apabila laporan hasil analisis diterimah maka
selanjutnya mempersiapkan usulan rancangan sistem yang akan dikembangkan.
3.Tahap perancangan sistem
Adalah
tahap setelah analisis sistem yang menentukan proses dan data yang diperlukan
oleh sistem baru.Langkah langkah pada tahap perancangan adalah:
a.
Menyiapkan
rancangan sistem yang terinci meliputi pembuatan model data dan pembuatan model
proses.
b.
Mengidentivikasi
berbagai alternatif konfigurasi sistem yaitu melakukan proses yang berurutan
yang dimulai dengan identifikasi berbagai kombinasi yang dapat menyelesaikan setiap
tugas.
c.
Mengevaluasikan
berbagai alternatif kongfigurasi sistem
Evaluasi dilakukan oleh analis dan
manajer, alternative yang pilih adalah yang paling memungkinkan subsistem untuk
memenuhi
Criteria kinerja dengan
kendala-kendala yang ada.
d.
Memilih
konfigurasi yang baik
Analis mengevaluasikan semua
konfigurasikan subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga
subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal.
e.
Menyiapkan
usulan implementasi
Analis sistem mengikhtisarkan
tugas-tugas penerapan yang dilakukan, keungtungan yang diharapkan dan biayanya.
f.
Pada
tahap perancangan
Untuk pembuatan model proses dapat
menggunakan UML dan database sebagai alat penyimpanan data.
4. Tahap
Implementasi
Adalah
tahap dimana desain sistem dibentuk menjadi satu kode (program) yang siap untuk
operasikan. Langkah-langkah pada tahap implementasi adalah:
a .
Merencanakan implementasi: bertujuan untuk mempersiapkan segala
keperluan
dalam implementasi seperti kebutuhan biaya dan waktu
b. melakukan
kegiatan implementasi dengan menyiapkan
herdware,software, database
dan pegujian sistem.
c.
Menyiapakan fasilitas fisik seperti ruangan untuk server dan clien.
d.
Menyiapkan sumber daya atau ponsel yang diterlibat dalam pengopersian computer
untuk dilatih sesuai dengan fungsi tungasnya.
e.
Melakukan pengetesan secara nyata yang melibatkan personel dan sesungguhnya.
f. Beralih
kesistem baru.
5.Tahap
pemeliharaan
Merupakan
tahap yang dilakukan setelah tahap implementasi, meliputi pemakaian atau
pengunaan, audit sistem,penjagaan perbaikan dan peringkatan sistem.
F. Penelitihan terdahulu
Penelitian
sejenis pernah dilakukan oleh Geradus adii pernah membuat sistem informasi yang
sama pada tahun 2013 yaitu untuk menginformasikan tentang kegiatan pelayanan
team jaringan doa di gereja, sejarah gereja, dan visi misi gereja, jadwal
kegiatan dan jadwal kebaktian pelayanan team jaringan doa sepekan.
Penelitian sejenis yang lain juga pernah
lakukan oleh Adi Nugroho yaitu suatu sistem informasi untuk pendekatan jemaat
maupun masyarakat berbasis telepon selular ponsel pada tahun 2014. Sistem yang
buat disebut digunakan untuk pelayanan jaringan doa bagi warga masyarakat
Indonesia.
Perbedaan
penelitian yang akan penulis lakukan dengan penelitian terdahulu adalah sistem
informasi yang dibuat lebih lengkap dan detail. Sistem informasi team jaringan
doa ini nanti dapat digunakan keluarga digunakan untuk mengelola pelayanan
jemaat, pengurus gereja, jadwal kegiatan, informasikan ke team jaringan doa,
informasikan tentang palayanan doa,dan aset - aset team jaringan doa
G. Kerangka pikir
Kerangka
pikir ini dimulai dari mengidentifikasi masalah yang lalu merumuskannya,
setelah teridentifikasi masalahnya, dirumuskan tujuan dan manfaat
penelitian.tahap selanjutnya adalah melakukan perancangan alur proses media
website dan desain interface.hasil
perancangan implementasikan kedalam program setelah dilakukan pegujian teredap
hasil implementasi. Pengujian selesai dibuatlah laporan pembahasan perancangan,
implementasi, dan pengujian sistem.gambar 2.2 menunjukan gambar kerangka pikir
penelitian ini.
Gambar 2.2 kerangka pikir perancangan
sistem informasi jaringan doa pada gereja.
III.
METODE PENELITIAN DAN PERANCENGAN SISTEM
A. Obyek penelitian
Tempat penelitian dilakukan digereja
IFGF satelit 2 tembalang jalan Diponegoro undip Nomor 233 tembalang.
B. Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.
Wawancara
Teknik wawancara dan konsultasi
tentang kegiatan jaringan doa di gereja dan permasalahan kinerja dalam
pelayanan dan pengelola pembagian petugas pelayanan doa gereje IFGF satelit 2
dan hasil diperoleh dari wawancara tersebut adalah bagimana cara pengelola data
pelayanan jaringan doa jemaat dan kegiatan agar lebih efektif dan efisien.
b.
Observasi
Observasi dilakukan pada penelitian
ini yaitu mengamati cara dalam mengelola data pelayanan doa dan membuat jadwal
kegiatan dan informasi kegiatan jaringan doa gereje IFGF satelit 2. Tembalang
dengan hasil dimana masih mengunakan masih pelayanan doa lebih efektif terlebih
dahulu dan informasikan kegiatan pelayanan team jaringan doa gereja hanya
dapatkan pada warta jemaat yang dibagikan ketika ibadah hari minggu. Hal
tersebut membuat terlambatnya dalam memberikan informasi tentang jaringan doa
kegiatan gereja.
C.
Metode
pengembangan sistem
Aplikasi pengembangan sistem pada
perancangan sistem informasi team jaringan doa gereje melalui tahapan sebagai
berikut:
1. Perancangan sistem
Kegiatan yang dilakukan pada
perancangan sistem meliputi:
a.
Mendefinisikan
masalah-masalah
Berdasarkan kegiatan yang telah
dilakukan pada tahap perancangan aplikasi, maka definisi permasalahan adalah
menjadikan sistem dalam pengelolaan data pelayanan agar lebih efektif dan
efisien sehingah lebih memberi kemudahan bagi kinerja jaringan doa.
b.
Menentukan
tujuan perancangan sistem informasi team jaringan doa kegiatan gereja berbasis telepon
selular ponsel.
Tujuan perancangan sistem informasi
jaringan doa kegiatan gereja berbasis telepon selular ponsel. Yaitu
menganalisis, merancang dan membangun sistem informasi jaringan doa kegiatan
gereja pada IFGF satelit 2. Tembalang berbasis telepon selular ponsel.
2. Analisa sistem
kegiatan yang dilakukan dalam
analisis meliputi:
a.
Mengindentifikasi
masalah dan kelemahan pada jaringan doa gereja yang sedang berjalan saat ini.
Masalah utama yang di temui yaitu dalam menkonfirmasi dan jaringan tergangu
informasi kegiatan jaringan doa digereja masih belum sehingga pelayanan doa
menyulitkan bagi petugas/ pengurus gereja dalam memberikan informasi kegiatan
dan bagi petugas yang lebih cepat dan akurat.
b.
Mendefinisikan
kebutuhan informasi jaringan doa kegiatan pada gereja IFGF satelit 2. Tembalang
berbasis telepon selular ponsel.berdsarkan hasil wawancara dengan pihak gereja
perjalanan pelyanan jaringan doa gereja
berkaitan dengan perancangan pembuatan sistem informasi jaringan doa kegiatan
gereja berbasis telepon selular ponsel.
3. perancangan /desain sistem
kegiatan yang dilakukan pada tahap
ini meliputi:
a.
pembuatan
pemodelan proses
pemodelan data perancangan sistem
informasi team jaringan doa kegiatan pada gereja IFGF satelit 2. Tembalang
berbasis telepon selular ponsel.Mengunakan diagram (DFD).DFD yang akan
dirancang yaitu : diagram konteks, diagram lever 0 dan diagram rinci proses.
b.
Pembuatan
pemodelan data
Pemodelan
data perancangan sistem informasi jaringan doa kegiatan pada gereja IFGF
satelit 2. Tembalang berbasis telepon selular ponsel.Relationship Diagram
(ERD.) ERD yang akan rancang yaitu: pemodelan akan data admin, data jemaat dan
data petugas jemaat dalam setiap Tahun ,data kegiatan dan data jadwal
pelaksanakan kegiatan gereja.
c.
Pembuatan
antar muka yang akan dibuat yaitu : desain form login form untuk megisih data
pelayanan jaringan doa jemaat, form pertubuhan data jemaat dalam setiap Tahun,
form upload jadwal kegiatan dan form
upload informasi warta jemaat/bagian petugas jaringan doa.
4. Penerapan implementasi
Penerapan implementasi dan pegujian
adalah kegiatan yang dilakukan
Setelah perancangan sistem informasi
jaringan doa pada gereja IFGF satelit 2. Tembalng berbasis telepon selular
ponsel. Selesai dibuat, yang akan dibuat :
a. Menyiapkan perangkat keras
b. Menyiapkan perngkat lunak
c. Menerapkan perancangan sistem
informasi jaringan doa pada Gereja IFGF satelit 2. Tembalang berbasistelepon selular ponsel.
d. Melakukan pengujian terhadap sistem
informasi yang sudah dibuat,
5. Pemeliharaan sistem
Kegiatan pada tahap ini yaitu :
a.
Mengunakan
sistem secara rutin serta melakukan terhadap sistem apakah sistem dibuat dapat
memenuhu kinerja.
b.
Melakukan
perbaikan terhadap sistem apabila terdapat kesalahan yang tidak terdeteksi
tahap pegujian sistem.
c.
Modifikasi
sistem apabila ada potensi untuk peningkatan efesiensi dan efektifitas cara
kerja sistem.
D. Jadwal penelitian
Tabel 3.1 jadwal penelitian.
No
|
Nama kegiatan
|
Waktu pelaksana
|
|||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
||||
1
|
|||||||||
2
|
|||||||||
3
|
|||||||||
4
|
|||||||||
5
|
|||||||||
DAFTAR
PUSTAKA
YOGIYANTO,
HM .2007 ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI pendekatan terstruktur teori dan
praktek aplikasi bisnis Yogyakrta: andi
Tidak ada komentar :
Posting Komentar