adii jaringan doa

Selasa, 24 Maret 2015

adii jaringan doa

Gagasan Kehidupan Manusia Dalam Novel!!

        Upaya menggali gagasan Utama adalah hanya yesus dan wawasan kebangsaan dibumi cendrawasih Tanah papua dapat dilakukan dengan memahami gagasan, dan pandangan yang disampaikan oleh para pemikir pada masa lalu dan masa depan. Di samping melalui dokumen kesejarahan, gagasan, dan pandangan tersebut juga dapat ditelusuri melalui karya-karya budaya.seluruh ditanah papua  Salah satu wujud hasil kebudayaan tersebut adalah karya sastra. Karya sastra dapat menjadi sarana bagi bangsa papua  pengarang untuk menyampaikan pikiran, perasaan, dan tanggapan mengenai suatu peristiwa sejarah. Pikiran, gagasan,utama dan pandangan utama adalah hanaya Tuhan yesus pengarang tersebut dapat berkaitan dengan rasa nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang dituangkan dalam karya sastra.

  1.         Nasionalisme adalah roh Tuhan yesus yang dapat menggerakkan seluruh sepak terjang semua elemen dalam kehidupan Manusia dan berbangsa berbangsa papua barat dan bernegara.  terbentuk  dari interaksi antarelemen di dalam suatu bangsa dan tanggapan bangsa itu terhadap lingkungan, sejarah, dan cita-citanya. Gagasan itulah yang dipahami oleh sejumlah pengarang jeritan papua yang kemudian diekspresikan dalam novel-novel yang ditulisnya. Gagasan nasionalisme dan wawasan kebangsaan diekspresikan oleh pengarang melalui struktur naratif, seperti pada (a) cerita yang bertokoh dan berlatar masa revolusi free west papua, (b) sikap,  perilaku, dan gagasan  tokoh, Agama tokoh Budaya di tanah papua harus dibangkitkan  (c) deskripsi narator.!! 

Rabu, 11 Maret 2015

Karunia oh Kudus seperti yesus Dalam masa berbeda sewaktu Dia berurusan dengan manusia, Allah telah menggunakan kekuatannya (Roh Kudus) untuk diutus kepada manusia. Dan selalu ada tujuan yang spesifik, sewaktu Roh Kudus diutus. Bukan seperti “Lalu Roh Allah menguasai Zakharia…dan berkata kepada mereka;”Beginilah firman Allah: Mengapa kamu melanggar perintah-perintah Tuhan,…?” (2 Taw. 24:20) Untuk contoh lainnya, bisa dilihat di 2 Tawarikh 15:1,2 dan Lukas 4:18,19 Ini menjadi suatu bukti bahwa dalam menerima karunia berupa Roh Kudus, bukan merupakan: - Jaminan akan keselamatan yang besar - Sesuatu yang akan menanggung segala hal dalam kehidupan - Mendapatkan sesuatu kekuatan mistik - Sesuatu yang menjadikan orang bersukacita Harus diakui bahwa banyak alasan yang tidak jelas mengenai karunia roh kudus yang ditunjukkan oleh orang-orang yang mengklaim telah menerima “roh kudus”, dan di dalam suatu ruang kebaktian, seorang pendeta membayangkan dengan cara yang memikat bahwa ia “menerima roh kudus” didahului dengan pengakuan “iman kepada Yesus.” Harus ditanyakan dengan jelas, karunia tersebut digunakan untuk apa? Sungguh tidak bisa dipahami, mengapa mereka tidak mengetahui dengan tepat bagaimana karunia yang mereka terima itu digunakan? Samson dikaruniai roh untuk membunuh singa (Hak. 14:5,6); dan pada waktu ia melawan seekor binatang buas, dia tahu betul bagaimana menggunakan roh yang telah diberikan kepadaNya. Tidak ada keragu-raguan pada dirinya. Kejadian nyata ini kontras dengan mereka yang mengklaim telah menerima Roh Kudus. Tapi tidak bisa menunjukkannya melalui tindakan yang spesifik, bahkan mereka tidak tahu karunia seperti apa yang mereka miliki?” Karena tidak ada alasan lain yang jelas, maka dapat disimpulkan bahwa orang-orang seperti mereka memiliki emosi yang didramatisir sehubungan dengan Kekristenan, dan sebagai akibat dari bentuk pertobatan mereka, yang dijalani menurut pengertian mereka, mereka merasakan sesuatu perasaan yang aneh, yang baru, didalam diri mereka. Untuk membenarkan hal ini mereka mencari dalil dari ayat-ayat Alkitab sehubungan dengan karunia Roh Kudus, dan menyimpulkannya dengan kalimat.”Pasti inilah yang aku alami!” Kemudian pendeta mereka yang ceria menyolek mereka dibawah dagu dan mengatakan,”Orang mati, pujilah Tuhan!” Dan mengutip kisah dari Alkitab sebagai ”bukti” untuk meyakinkan yang lain untuk menerima roh kudus. Kurangnya pengetahuan Alkitab adalah sumber penyebab dari parodi kebohongan ini, dimana orang yang terlibat di dalamnya merasakan suatu ”perubahan” yang dianggapnya benar. Selagi kita berjuang melawan kelicikan hati kita (Yer. 17:9), kita harus memegang teguh prinsip-prinsip Alkitab. Yang perlu diterapkan selagi kita belajar bagaimana cara Roh Allah bekerja. Kita semua ingin agar kuasa Allah bekerja di dalam kehidupan kita. Tapi, bagaimana dab mengapa Ia melakukannya? Apakah kita benar-benar memiliki karunia roh seperti yang dimiliki orang-orang yang dicatat dalam Alkitab? Jika kita ingin sungguh-sungguh mengenal Allah dan menjalin persahabatan denganNya, kami akan menunjukkan betapa mendesaknya untuk memahami dengan benar pengertian tentang hak-hal ini. Untuk mengingat kembali prinsip dasar tentang karunia roh kudus yang telah kita pelajari sebelumnya, sekarang kita akan melihat catatan di Perjanjian Baru mengenai karunia roh yang diberikan kepada gereja yang mula-mula (yaitu komunitas orang-orang percaya yang hidup pada masa setelah Yesus). Perintah terakhir Kristus kepada murid-muridnya adalah untuk memberitakan Injil sampai keseluruh dunia (Mrk. 16:15,16). Mereka melaksanakannya dengan menjadikan kematian dan kebangkitan Kristus sebagai tema utama dari penginjilan mereka. Tapi ingat, pada waktu itu tidak ada kitab Perjanjian Baru seperti yang kita kenal. Mereka berdiri di tempat-tempat yang ramai dan di sinagoga, membicarakan tentang Yesus orang Nazareth, cerita mereka kedengarannya ajaib; seorang tukang kayu yang sempurna yang berasal dari Israel, yang mati kemudian dibangkitkan dengan tujuan menggenapi nubuat dari Perjanjian Lama. Kemudian menyuruh mereka yang telah mendengarkannya untuk dibaptis dan mengikuti teladan Yesus.